Selasa, 16 Juni 2009

Beberapa fakta seputar kaca

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.

Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:

  • Padatan amorf (short range order).
  • Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
  • Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
  • Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
  • Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
  • Efektif sebagai isolator.
  • Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.

Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan.

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO

Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.

Kuarsa (SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika

Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
  1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
  2. Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan api.
  3. Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
  4. Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
  5. Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
  6. Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
  7. Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.

KENAPA TEMBAGA DAN EMAS BERWARNA KUNING ??

Jika disebutkan tentang logam maka umumnya orang akan memikirkan logam emas, tembaga dan perak. Emas merupakan unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au bahasa Latin: ‘aurum’ dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, dan berat. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Sedangkan tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu bahasa Latin ‘Cuprum’dengan nomor atom 29. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali. Sedangkan perak adalah Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag bahasa Latin ‘Argentum’ dengan nomor atom 47. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas.

Emas, tembaga dan perak memiliki warna yang khas. Dimana umumnya warna yang muncul dari ketiga logam tersebut dinamai serupa dengan namanya. Misalnya warna kuning mengkilap yang berasal dari emas dinamai kuning emas, seperti halnya emas begitupun pada tembaga dan perak. Warna tembaga dinamai merah tembaga dan perak dinamai putih perak. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa logam-lofgam tersebut kemudian memancarkan warna ? Apa yang menyebabkan hal itu?

Warna merupakan Panjang gelombang yang berbeda-beda kemudian diinterpretasikan oleh otak manusia. Ragam warna yang umumnya dikenal adalah rangkaian warna berikut merah, jingga, kuning, hijau, nila, ungu. Merah adalah panjang gelombang terpanjang dengan frekuensi paling rendah hingga ke ungu dengan panjang gelombang terpendek dengan frekuensi paling tinggi. Berikut disajikan table warna dengan panjang gelombangnya.

Warna

Panjang Gelombang

Merah

630 – 700 nm

Jingga

590 – 630 nm

Kuning

570 – 590 nm

Hijau

500 – 570 nm

Biru

450 – 500 nm

Ungu

400 – 450 nm

Rangkaian warna ini kemudian sering dijadikan patokan munculnya warna lain dari berbagai paduan warna yang ada. Sehingga muncul warna yang terbentuk dari campuran warna primer yaitu merah, biru, dan kuning maupun warna sekunder (hasil pencampuran warna primer) dengan komposisi tertentu akan menghasilkan warna baru. Contoh, pencampuran 100% biru, 100% kuning menghasilkan warna hijau yang memiliki panjang gelombang yang berbeda dengan warna pembentuknya yaitu biru dan kuning. Sebuah warna yang kita intrepretasikan sesungguhnya hanya memiliki satu panjang gelombang tertentu saja. Adapun maksud penulisan panjang gelombang pada table menggunakan rentang adalah untuk memperjelas adanya variasi warna, jadi panjang gelombang yang dimiliki warna biru muda, biru tua, biru langit, maupan biru laut adalah berbeda namun berada pada rentang warna biru pada table. Hal inilah yang kiranya dapat mendasari alas an warna khas yang muncul dari setiap logam baik emas, tembaga, dan perak. Warna kuning yang muncul dari emas berbeda dengan kuning pada umumnya karena terbentuk dalam komposisi warna yang berbeda sehingga memiliki panjang gelombang yang berbeda pula dan menghasilkan intrepretasi warna yang berbeda pada otak manusia. Selain itu dilihat dari sudut pandang kedudukan logam emas, tembaga dan perak sebagai unsure kimia diuraikan sebagai berikut. Susunan elektron pada logam-logam tersebut berkaitan dengan sifat warna yang dipanacarkan baik kuning emas, merah tembaga dan putih perak. Karena warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi. Adapun Jika orbital dari sebuah kompleks (senyawa koordinasi) berpisah menjadi dua kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektronyang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang tertentu yang dapat diserap yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama dengan energi tereksitasi. Maka senyawa tersebut akan memancarkan warna komplementer.

Adapun konfigurasi elektron dari tiap logam tersebut adalah, Emas [Xe] 4f14 5d10 6s1 ,Tembaga [Ar] 3d10 4s1, Perak [Kr] 4d10 5s1. berikut gambar dari logam-logam tersebut.

Emas

Emas

Tembaga

Tembaga

Perak

Berilium: Kawan atau Lawan?

Berilium banyak digunakan dalam teknologi-teknologi yang ada sekarang ini, mulai dari mobil dan komputer sampai alat prostetik gigi. Popularitas berilium terkait dengan sifat-sifatnya yang unik antara lain ringan, enam kali lebih keras dari baja, memiliki titik leleh tinggi (1285C) dan kapasitas penyerapan panas, dan tidak bersifat magnetik serta tahan korosi. Berilium juga digunakan untuk tenaga nuklir dan aplikasi senjata. Pada tahun 2000 Amerika Serikat menggunakan 390 ton berilium, dengan total biaya yang diperkirakan $140 juta.

Akan tetapi, logam ini memiliki efek kesehatan negatif: pada individu yang rentan, keterpaparan terhadap berilium menyebabkan sebuah penyakit paru-paru yang disebut penyakit berilium kronis (CBD) - sebuah kondisi yang melemahkan, tidak dapat disembuhkan, dan sering fatal. Dengan meluasnya penggunaan berilium, efek negatif ini sangat memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat kimia berilium pada kondisi-kondisi biologis dan bagaimana hal ini menyebabkan penyakit dan penyembuhannya serta terapi yang potensial.

Sebuah antigen berilium (tengah) terikat ke molekul HLA pada sebuah sel penampak antigen dan dibawa ke sel T, sehingga memicu respon kekebalan

Diduga bahwa respon kekebalan terhadap berilium terpicu ketika unsur yang dihirup tanpa sadar dideteksi oleh sel-sel penampak antigen (APC, lihat gambar). Spesies berilium yang tidak diketahui berfungsi sebagai antigen yang terikat ke molekul HLA (antigen leukosit manusia) pada permukaan APC. Antigen berilium selanjutnya dibawa ke sel T (sel darah putih dengan peranan utama dalam respon kekebalan). Penelitian sekitar 6 tahun yang lalu di Los Alamos menghasilkan gambaran yang lengkap dari spesiasi berilium pada kondisi-kondisi biologis, termasuk interaksinya dengan protein dan konsekuensi imunologi yang ditimbulkan.

Melalui penelitian beberapa kompleks molekul kecil dari berilium, ditemukan bahwa berilium memiliki kecenderungan tinggi untuk menggantikan atom-atom hidrogen pada ikatan hidrogen yang kuat. Ikatan-ikatan ini, yang sering terbentuk antara asam-asam amino yang mengandung gugus karboksilat dan alkohol, membantu memberikan kerangka-dasar yang mendukung struktur dan fungsi protein. Dengan memperluas model ini ke sistem biologis yang nyata, terlihat bahwa berilium menggantikan keseluruhan atom ikatan hidrogen kuat (12 atom) pada transferrin, sebuah protein transport zat besi yang ditemukan dalam plasma darah. Ini merupakan sebuah jalur potensial bagi berilium untuk memasuki sel dengan reseptor-reseptor transferrin. Penelitian-penelitian ini membuka paradigma baru untuk pengikatan berilium dalam sistem biologis yang sebenarnya.

Terkait dengan kecenderungannya untuk menggantikan atom-atom dalam ikatan hidrogen, berilium diketahui membentuk kelompok-kelompok polimetalik dengan gugus-gugus karboksilat. Sehingga telah diduga bahwa berilium juga akan membentuk kelompok-kelompok pada protein yang memiliki banyak residu karboksilat di sekitarnya. Sebuah temuan yang menarik adalah bahwa molekul HLA dari pasien CBD mengandung jumlah residu karboksilat yang lebih besar dibanding molekul HLA dari orang yang tidak menderita CBD. Dan penelitian dengan NMR 9Be menunjukkan kelompok atom berilium yang dijembatani karboksilat itu sebagai sebuah gambaran struktural menyeluruh dari antigen (lihat gambar).

Penelitian dengan menggunakan microarray telah memberikan wawasan lain tentang mekanisme-mekanisme yang mengatur respon kekebalan berilium. Gen-gen perlekatan sel dan chemokin (protein-protein kecil yang memediasi migrasi sel) diregulasi dengan baik dalam sel-sel yang diperlakukan dengan berilium. Ini menunjukkan sebuah mekanisme yang melibatkan gradien-gradien chemokin untuk menarik sel-sel imun ke tempat inflamasi. Disamping itu, sel-sel imun yang diperlakukan dengan berilium menunjukkan pensinyalan intraseluler yang berubah dan pelepasan sitokin ketika merespon terhadap lipopolisakarida - sebuah toksin yang ditemukan dalam membran sel terluar bakteri. Ini menunjukkan bahwa keterpaparan lebih dulu terhadap berilium bisa merubah respon kekebalan host terhadap infeksi bakteri selanjutnya. Implikasi bahwa molekul-molekul perlekatan sel dan chemokin terkait dengan CBD berpotensi memberikan kemungkinan untuk menggunakan molekul-molekul yang merusak regulasi molekul-molekul imun ini untuk menghambat perkembangan gejala-gejala penyakit.

Sebuah pendekatan multidisiplin yang berbasis molekuler untuk meneliti CBD telah berhasil mengidentifikasi spesies-spesies berilium yang relevan, interaksinya dengan protein dan peranan potensialnya dalam penyakit. Ini tidak hanya bisa mengarah pada penyembuhan dan terapi yang potensial untuk CBD, tetapi juga memberikan wawasan tentang mekanisme-mekanisme logam lain dan penyakit-penyakit autoimun.

Jumat, 05 Juni 2009

MELAMIN, MELAMIN, MELAMIN,,,,,,,,,,,

Beberapa waktu ini kita diributkan soal campuran melamine dalam susu impor dari Cina.

:( “MAS AMRIL, Kata Budhe Lisa piringn Ibu dibuat dari melamine juga, kan ? lha, susu impor China itu berarti dikasih piring Melamine ya ??

Ya melamine merupakan salah satu bahan sitetis (buatan) yang dipakai sebagai bahan dasar plastik. Tetapi di dalam kasus susu ini bukan sekedar di”tambahkan” sebagai pengoplos supaya jumlahnya banyak. Ada akal-akalan dibelakangnya, looh.

Apaan sih Melamine ini ?

Konon awal mula penemuan melamin dimulai tahun 1907. Waktu itu ketika Leo Hendrik, ilmuwan kimia asal Belgia, Baekeland, berhasil menemukan bahan buatan, tiruan atau sintetis, yang sekarang dikenal dengan nama plastik. Pada tahun itu hampir semua orang sangat senang dengan produk sitetis atau bahan plastik, karena bentuknya cantik, tahan pecah dan murah dibanding bahan gelas. Penemuan plastik merupakan penemuan bersejarah dalam dunia material sintetis di abad 20.

Mulai saat itulah banyak ember plastik, gayung plastik, gelas plastik, tas plastik. Sampai-sampai ada istilah permak wajah dikenal bedah plastik :) . Tapi tentunya bedah plastik ini bukan menambal hidung dengan ember :P

Namun bahan ini diketahui berbahaya karena sering mengandung sisa-sisa formaldehyd yang mudahnya sebut saja sering mengandung formalin. Hadduh kalau denger formalin terus ingat yang ngeri-ngeri deh. Termasuk bakso mengandung formalin.

Itulah sebabnya, kita harus hati-hati menggunakan produk atau bahan dari melamin, termasuk piring, gelas dll. Tapi jangan panik trus piring gelas yang dirumah dibuangin, ya. Konon tidak semuanya beracun, kok. Yang perlu diketahui adalah cara untuk menghindarinya, salah satunya adalah “gunakan bahan plastik/melamine ini hanya untuk makanan dingin“. Ingat makanan panas akan bereaksi dengan plastik, yang mungkin bahan melamin ini akhirnya mengeluarkan bahan berbahaya karena terkena makanan panas tadi.

Salah satu ciri alat makan dari bahan melamin yang buruk (mudah berreaksi) adalah kecemerlangannya yang mudah pudar.

Susu dan protein

Section of a protein structure showing serine and alanine residues linked together by peptide bonds. Carbons are shown in white and hydrogens are omitted for clarity.

Protein

Susu merupakan minuman yang memiliki kandungan protein cukup banyak. Jadi kalau anak-anak kecil pingin pertumbuhannya sempurna harus sering mengkonsumsi protein. Protein diperlukan dalam pembentukan jaringan-jaringan tubuh. Salah satu tubuh yang banyak proteinnya adalah otak. Salah satu sumber protein adalah dari susu.

Tentunya ingat donk, ketika masih kecil sering diminta makan ikan, minum susu, dan juga makan telor. Ya karena disitu banyak protein. Namun jangan lupa tempe juga mengandung protein, looh. Karena kandungan protein dalam kedelai ini cukup besar.

Resonance structures of the peptide bond that links individual amino acids to form a protein polymer.Struktur kimiawi dari protein itu sendiri sangat kompleks. Isinya terutama Carbon, Hydrogen, Oksigen dan Nitrogen. Struktur ini tentunya dideteksi di laboratorium tidak dengan cara yang mudah. Untuk memastikan kandungan protein dengan cara yang rumit juga.

Identifikasi kandungan protein.

Nah, di laboratorium, pengukuran atau identifikasi termudah atau cara sederhana mengukur berapa jumlah protein yang ada pada sebuah campuran adalah melihat jumlah kandungan Nitrogennya.

Nah ini dia cara ngapusi !

Perusahaan penghasil susu yang nakal banyak memanfaatkan kesulitan atau kompleksitas pengukuran kandungan protein ini. Karena yang dideteksi oleh laboratorium itu kandungan nitrogen, maka dicarilah bahan-bahan yang mengandung nitrogen, untuk mengelabuhi supaya seolah-olah proteinnya tinggi. Blaik !!

Gonjang-ganjing susu produksi dari China saat ini konon karena banyak produk susu yang dicampuri bahan melamine yang banyak mengandung Nitrogen. Tentusaja susu sering menjadi bahan utama dalam pembuatan produk makanan lain, misal permen, ice cream, coklat, keju dll. Sehingga tidak hanya susu saja yang perlu diteliti, tetapi juga produk ikutannya.

Merusak ginjal.

Formalin yang sering timbul karena reaksi bahan melamin ini termasuk bahan pengawet. Pemanfaatan formalin memang diperlukan sebagai bahan pengawet. Demikian juga melamin, sangat berguna bagi kehidupan. Tidak mudah terus melarang produksi bahan melamin (plastik) ini.

Dalam jumlah sedikit sebenernya kandungan nitrogen di tubuh ini akan digelontor keluar tubuh dengan air. Tetapi dalam jumlah banyak akan menyebabkan gangguan pencernaan serta ginjal. Tentusaja, karena ginjal merupakan “saringan” dalam tubuh kita. Kalau banyak kotoran tentunya saringannya jadi cepet rusak.

:( “Jadi produk apa saja yang ngga boleh dimakan MAS AMRIL ?”

:D “Wah kalau ini sudah menyangkut merek ya kudu hati-hati tho,le. Bisa bisa semua anak ngga mau minum susu kan lebih gawat. Kalau mau tahu baca saja dari sumber aslinya yang terpercaya. Jangan sembarang email-email itu di ForWard, karena bisa-bisa email itu dimodifikasi isinya oleh orang yang ‘iseng’ dan tidak tanggung jawab”

Yang penting kita tahu mengapa permasalahan ini bisa terjadi. Ya itu tadi karena produk susu yang dianggap banyak mengandung protein telah disalah gunakan teknik pendeteksian kandungannya dengan penambahan C3H6N6.

Kamis, 16 April 2009

EMAS PUTIH = PLATINUM ??

Kemarin sore, Adek saya kirim SMS dan bertanya kepada kakandanya tentang emas putih dan platinum,, katanya seh pertanyaan dari guru Kimianya,,,,isinya seperti ini :

Apa beda antara emas kuning dan emas putih?, samakah emas putih dan platinum?

Lha, saya sebagai kakanda yang baik tentu saja balasin smsnya beliau,, tapi yang di bawah ini bukan isi balasan dari saya untuk adek ku...

tulisan dibawah cuma buat yang juga punya masalah sama dengan adekku. okey

Emas sebagai perhiasan

Emas merupakan elemen kimia dengan nomor atom 79 yang memiliki symbol Au, berasal dari bahasa latin yang artinya bersinar terang. Emas murni berwarna kuning mengkilat, sering disebut fine gold. Emas murni lebih lembut dibanding perak namun lebih keras dari timah. Ini bisa kita lihat pada tabel 1, dimana nilai tingkat kekerasan (Vickers hardness*1) emas merupakan yang terkecil diantara logam golongan PGMs. Untuk alasan inilah, jarang sekali ditemukan emas murni yang dijadikan sebagai perhiasan. Alasannya simple, it’s just too soft.

Penambahan logam-logam lain ke dalam emas murni bertujuan untuk meningkatkan tingkat kekerasan emas. Logam yang dipilih tentunya yang tidak akan mengubah kilau emas secara dramatis dan tentunya tidak membuat emas menjadi rapuh. Sebagai contoh, jika emas murni dicampur dengan logam indium, warna emas berubah menjadi ke-ungu-an dan mengubah sifat kekerasan bahan emas layaknya gelas. Sedikit tekanan, maka emas akan pecah layaknya sebuah gelas.

Tingkat kemurnian emas, disebut Karat. Nilai tertinggi untuk karat adalah 24. Sebagai contoh

24 Karat Emas merupakan 24/24 emas, atau 100% Emas murni
18 Karat Emas merupakan 18/24 emas, atau 75% Emas dan 25% logam campuran lain
14 Karat Emas merupakan 14/24 emas, atau 58.33% Emas dan 41.67% logam lain.

Untuk membuat sebuah perhiasan, harus ada keseimbangan antara emas murni dan logam campurannya. Karena alasan teknik pembuatan dan keindahan, emas 18 karat lah yang paling banyak beredar di pasaran.

Sekarang, ayo kita bahas logam campuran dalam emas.

Ada beberapa logam yang lazim ditambahkan ke emas murni. Tembaga (copper), perak (Ag), Zinc (tetap menggunakan istilah inggrisnya, sebab Seng atau besi bukan terjemahan yang tepat), Nikel dan palladium. Penambahan logam lain ke dalam emas murni akan mengubah warna dan kilauan emas. Saya sangat teringat dengan pelajaran kimia dasar, dimana saat melakukan praktikum electroplating dan electrolysis, seoarang teman menempelkan terlalu banyak nikel ke logam emas yang berujung pada kemarahan guru kimi saya.

Emas murni dicampur tembaga akan menghasilkan efek visual warna merah.
Emas murni dicampur perak akan menghasilkan efek visual warna hijau.
Emas murni dicampur nikel akan menghasilkan efek visual warna putih.
Emas murni dicampur palladium akan menghasilkan efek visual warna putih (juga)

Di pasaran, emas putih campuran emas murni dan nikel adalah lebih lazim dibanding emas putih campuran emas murni dan palladium, karena harganya lebih murah. Mencampur emas dengan palladium tidak begitu diminati, mengingat, palladium jauh lebih mahal dibanding emas.

Seorang ahli/pembuat perhiasan menggunakan sifat campuran ini untuk membuat perhiasan emas. Sebagai contoh,

Emas kuning 18K dan 14K merupakan campuran emas murni dan tembaga, perak dan zinc.

Emas putih 18K dan 14K merupakan campuran emas murni dan tembaga, nikel dan zinc.

Jadi, menjawab pertanyaan kita, apa beda antara emas kuning dan emas putih? Dan samakah emas putih dan platinum?

Jawabnya singkat, emas kuning, adalah emas yang dicampur dengan perak sedangkan emas putih adalah emas yang dicampur dengan nikel. Karena sifat dan harga yang berbeda inilah, lazimnya emas putih lebih murah dibanding emas kuning. Mungkin, ini dapat menjawab pertanyaan seorang kokiers, yang bertanya, mengapa si pemilik toko perhiasan tidak mau menerima/membeli kembali emas putih dari kostumer.

Singkat cerita,

1. Apakah emas putih dan emas kuning merupakan logam yang berbeda? Jawabnya TIDAK.

2. Apakah emas putih dan emas kunig merupakan emas yang berbeda? Jawabnya BENAR. Mereka sama sama emas, namun berbeda dalam hal logam yang dicampurkan.

3. Emas putih bukanlah PLATINUM. Ini adalah anggapan yang salah. Sekali lagi, emas putih tidaklah sama dengan Platinum.

jadi, tidak perlu menjadi bagian kaum elite untuk mengetahui bahwa emas putih bukanlah platinum. Hanya perlu sebuah buku kimia dasar kelas 1 SMA, buka saja bagian elektroplating atau elektrolysis. Jika malas, tinggal tanya Oom Google, ketik: apakah emas putih sama dengan platinum (akan lebih menolong jika anda ketik dalam bahasa inggris). Jawabnya, pasti TIDAK.

okey....

THE ANSWER OF QUESTION CHAPTER 1. METALLIC BONDING ON PAGE 19

1.10) Satuan sel emas adalah kubus pusat muka (fcc).

· Jumlah atom yang menempati satu satuan sel emas adalah 4 atom.

· Massa satu satuan sel emas

= Ar emas x jumlah atom dalam satu satuan sel : 6,02 x 1023

= 196,98 x 4 : 6,02 x 1023

= 1,309 x 10-21 gram.

1.11) Diketahui : a emas = 0,4079 nm = 4,079 x 10-8 cm

Ditanya : * Volume satu satuan sel kubus emas (V)

* Rapatan teoritis emas tsb

Jawab : * V = a3

= ( 4,079 x 10-8 )3 cm3

= 6,787 x 10-23 cm3

* ρ = Σni . Mi : (N . V)

= 4 x 196,98 : (6,02 x 1023 x 6,787 x 10-23)

= 19,28 g cm-3

1.12) Diketahui : a intan = 0,3567 nm = 3,567 x 10-8 cm

Ar C = 12,01 g mol-1

Ditanya : * Volume satuan sel kubus intan (V)

* Rapatan teoritis intan, kemudian bandingkan hasilnya dengan rapatan intan pada 250 C yaitu 3,513 g cm-3

Jawab : * V = a3

= ( 3,567 x 10-8 )3 cm3

= 4,538 x 10-23 cm3

* Intan mengadopsi bangun FCC ditambah 4 atom terikat secara tetrahedral di dalamnya (interior). Oleh karena itu, setiap satuan sel intan terdapat :

( 8 x 1/8 )+ ( 6 x ½ atom pusat muka ) + 4 atom interior = 8 atom

* ρ = Σni . Mi : (N . V)

= 8 x 12,01 : (6,02 x 1023 x 4,538 x 10-23)

= 3,516 g cm-3

* Jika dibandingkan dengan rapatan intan terukur pada 250 C, maka besarnya rapatan teoritis hampir sama dengan rapatan terukur.

Minggu, 01 Maret 2009

  • Hidrogen klorida

1H = 1s2

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Diagram orbital molekul HCl

hidro

  • Kalium fluorida

19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

9F = 1s2 2s2 2p5

Diagram orbital molekul KF

pot

Senin, 23 Februari 2009

mudah-mudahan ada baiknya...

makasih pak Prodjo,,, yap makasih. ini perlu. mungkin kalo pak Prodjo gak kasih tugas bikin blog kayak ginian, aku ga punya blog tu,,, dijamin deh...............
jadi begini ceritanya, saya punya dosen mata kulian kimia anorganik II namanya Prof. AK Prodjosantoso Ph.D .
jadi beliau nyuruh anak buahnya bikin blog, isinya tentang kimia anorganik. katanya se biar kita ga merem teknologi (metek) sodaranya gaptek. yah,,,kita sebagai anak buah yang baik ya manut-manut aja,toh ini juga buat kebaikan kita juga,iyyyya kan ???
lumayan juga lho kontribusinya buat nilai akhir, yah mudah-mudahan se bisa buat dongkrak nilai,dongkrak IPK, hahaha,, bosen matkul 3 sks dapet C+ ... hehehehe.....
intinya, lewat blog ini aku harap aku bisa lebih rajin, siapa tau juga dapet hal-hal lain yang bermanfaat, dapet kenalan yang baik, teman yang baik, pokonya segala yang baik-baik lah.....